Senin, 24 Mei 2021

AB 9 PENYAJIAN DATA (3)

 PENYAJIAN DATA : DIAGRAM LINGKARAN




Pada pertemuan sebelumnya, kalian sudah mengenal bentuk penyajian data berupa tabel, diagram batang dan diagram garis.
Nah... pada pertemuan kali ini, kalian akan mempelajari bentuk penyajian data berupa diagram lingkaran. 

Selamat belajar....



Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data yang dapat dikategorikan/dikelompokkan. Di sini, data akan digambarkan dalam bentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa juringNah, juring-juring ini dapat dinyatakan dalam bentuk persen (%) atau derajat (o). Besarnya persentase dan derajat dipengaruhi oleh besar nilai/frekuensi data, sehingga setiap juring akan memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Jika juring dinyatakan dalam persen, maka untuk satu lingkaran penuh, total persentasenya adalah 100%. Sementara itu, jika juring dinyatakan dalam derajat, maka untuk satu lingkaran penuh, total sudutnya adalah 360o.

Untuk membuat diagram lingkaran, kamu harus menentukan besar persentase atau sudut setiap kategori datanya terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan salah satu rumus berikut ini:

rumus diagram lingkaran

Setelah setiap kategori data sudah diubah ke bentuk persen atau derajat, kamu bisa langsung membuat lingkaran dan membaginya sesuai dengan besarnya masing-masing. Gunakan busur derajat agar pembagiannya bisa lebih tepat, ya.

Diagram Lingkaran bentuk derajat

Pada diagram ini yang ditampilkan adalah derajat atau besar sudut daerahnya dan bukan jumlah data. Cara membuatnya seperti langkah pada diagram biasa sebelumnya namun angka yang ditampilkan dalam diagram berupa besar derajatnya.

Contoh :

Perhatikan data berikut :

Sajikan data di atas dalam bentuk diagram lingkaran derajat

Jawab :

Jumlah Mie keseluruhan= 360

Maka besar derajat masing masing jenis mie adalah :

Mie Kuah = 180/360 x 360 ̊= 180 ̊

Mie Goreg = 140/360 x 360 ̊ = 140 ̊

Mie Goreng Kuah = 40/360 x 360 ̊ = 40 ̊

Gunakan Busur untuk mengukur besar derajat masing-masing daerah, diagram jadi untuk data di atas adalah seperti di bawah ini, jangan lupa keterangan daerahnya bukan berupa jumlah data tetapi besar derajatnya.

Diagram Lingkaran dalam bentuk persen

adalah diagram lingkaran dimana keterangan untuk setiap data yang di tampilkan dalam diagram berupa persen. Langkah cara pembuatan sama dengan langkah pada cara pembuatan diagram bentuk lingkaran biasa.

Contoh :

Ada data sebagai berikut

data diagram lingkaran bentuk persen

Sajikan dalam bentuk diagram lingkaran

Jawab :

Jumlah siswa keseluruhan = 1200

Maka besar sudut masing masing data adalah :

300/1200 x 360 ̊ = 90 ̊

150/1200 x 360 ̊= 45 ̊

200/1200 x 360 ̊ = 60 ̊

250/1200 x 360 ̊ = 75 ̊

100/1200 x 360 ̊= 30 ̊

200/1200 x 360 ̊= 60 ̊

Untuk keterangan berupa persen kita bisa mencari dengan cara

Jumlah data / jumlah data keseluruhan x 100 % =

300/1200 x 100% = 25%

150/1200 x 100% = 12,5%

200/1200 x 100% = 16,7%

250/1200 x 100% = 20,83%

100/1200 x 100% = 8,3 %

200/1200 x 100% = 16,7%

Diagramnya seperti di bawah ini :


Untuk lebih jelasnya silahkan kalian pelajari buku paket halaman 319 sd 322

Untuk menguji hasil belajar kalian kerjakan soal berikut ini di buku kalian masing-masing kemudian hasilya difoto dan kirim lewat WA

Soal latihan Mandiri

Dalam suatu poling terhadap 1.000 pemirsa tentang acara yang paling disukai pada salah satu stasiun televisi didapatkan data yang disajikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut:

Berdasarkan diagram lingkaran tersebut:

a. Sinetron merupakan acara yang paling banyak diminati oleh pemirsa. Berapakah banyaknya pemirsa yang meminatinya ?

b. Acara musik merupakan acara yang paling sedikit diminati pemirsa. Berapakah banyaknya pemirsa yang meminatinya ?

c. Berapa persen pemirsa yang meminati acara Olah Raga? Berapa banyak pemirsa yang meminatinya?

Senin, 22 Februari 2021

MAT.7 GARIS DAN SUDUT

 GARIS DAN SUDUT

Pengertian Sudut

Sudut terbentuk dari dua  ruas garis yang titik pangkalnya berimpit. 

Titik pangkal ini disebut dengan titik sudut 



Jenis-Jenis Sudut


Hubungan Antar Sudut

 


Demikian anak-anak, semoga kalian paham, dan dapat menerapkan ilmu tentang sudut ini pada kehidupan sehari-hari. Jika ada yang belum jelas,kalian boleh belajar dari sumber belajar lain atau bertanya pada guru melalui grup atau wapri.

SELAMAT BELAJAR..... SEMOGA SUKSES...




 




Minggu, 21 Februari 2021

BAB 8 BANGUN RUANG SISI DATAR (PRISMA)

  PRISMA



Pernahkah kalian melihat kemasan-kemasan di atas ?  Unik-unik ya. Jika kelak kalian memiliki usaha di bidang kuliner, selain taste/rasa, cobalah untuk berkreasi dengan kemasan unik dan menarik yang tentu saja akan menarik minat pembeli.

Terbersitkah di benak kalian bagaimana cara membuatnya ? Bagaimana memperkirakan ukurannya untuk isi yang di kehendaki. Berapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu kemasan. Jika itu perusahaan besar bagaimana memperkirakan bahan untuk membuat sekian ribu kemasan ? Agar tidak kurang atau terlalu berlebih. Karena tentu saja perusahaan menggunakan prinsip ekonomi.

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut kita perlu memahami konsep dari sebuah bangun ruang “PRISMA”. Benda-benda diatas merupakan sebuah prisma Prisma memiliki unsur-unsur pembangun bangun ruang tersebut yaitu selimut, alas, dan tutup

 

Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang segi-n beraturan sebagai sisi alas dan sisi tutup, serta n bidang persegi panjang sebagai sisi tegak/selimut.

Penamaan sebuah prisma ditentukan sesuai banyaknya n sisi alas, yaitu prisma segi n beraturan. Sebuah prisma memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu : 

  1. Memiliki sisi alas dan tutup yang sebangun dan sejajar.
  2. Memiliki sisi tegak yang tegak lurus dengan sisi sejajar.

 

 



 

 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prisma segi n memiliki :



 


 



JARING-JARING PRISMA DAN LUAS PERMUKAAN PRISMA

Perhatikan gambar prisma tegak segitiga ABC.DEF dan jaring-jaring prisma tersebut. Kita dapat menemukan rumus luas permukaan prisma tersebut berdasarkan jaring-jaringnya.


 



Ternyata jarring-jaring prisma segitiga terdiri atas 2 (dua) buah bangun segitiga yang sama dan 3 (tiga) bangun persegi panjang yang tergabung dalam persegi panjang CC’F’F









Keterangan :

La = Luas Alas (Rumus menyesuaikan bentuk alas)

Ka = Keliling alas

t = tinggi Prisma

 

VOLUME PRISMA





Contoh :

Diketahui prisma segitiga dengan alas berbentuk segitiga siku-siku

Hitunglah Luas Permukaan dan Volumenya

















Demikian Penjelasan tentang PRISMA beserta konsep-konsepnya

Semoga dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat untuk kalian semua


Selanjutnya seperti biasa untuk menguji pemahaman kalian silahkan mencoba tugas mandiri berikut

Kalau masih ada kendala silahkan ditanyakan, tidak usah takut/malu

Kalau sudah bisa semua artinya kalian sudah memahami materi dengan baik

Selamat berlatih dan mencoba


Senin, 15 Februari 2021

ARITMETIKA SOSIAL 3

 

BUNGA TUNGGAL, BRUTO, NETO, DAN TARA


1.1Menentukan Bunga Tunggal

Di lingkungan sekitar kita, sering kita jumpai bahwa seseorang membeli mobil secara angsuran dengan bunga 10% pertahun atau seseorang meminjam uang di Koperasi dengan bunga 12% per tahun

Secara umum bunga dapat diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak peminjam kepada pihak yang meminjamkan modal atas persetujuan bersama.


Ada kalanya juga bunga dapat diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak bank kepada pihak yang menabung atas persetujuan bersama

Dalam menentukan besarnya bunga  bank, ditentukan oleh :

a.       Lamanya peminjaman

b.      Besar bunga pinjaman dalam waktu tertentu

c.       Besarnya modal ( uang semula )

Sehingga besarnya bunga tunggal bisa menggunakan rumus

Marilah kita bahas bersama-sama....


2. Bruto, Neto, dan Tara


Istilah bruto, neto, dan tara mungkin terasa asing bagi sebagian kalian karena jarang menggunakan istilah ini dalam kehidupan sehari-hari. Namun tanpa kalian sadari sebenarnya sering kali kalian menjumpai benda yang bertuliskan istilah bruto, neto, ataupun tara. Istilah yang sering kali muncul adalah neto.

Istilah Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa pembungkus benda tersebut. Neto juga dikenal dengan istilah berat bersih. Misal dalam bungkus suatu snack tertuliskan neto 300 gram. Ini bermakna bahwa berat snack tersebut tanpa plastik pembungkusnya adalah 300 gram.

Istilah Bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda bersama pembungkusnya. Bruto juga dikenal dengan istilah berat kotor. Misal, dalam suatu kemasan snack tertuliskan bruto adalah 350 gram. Ini berarti bahwa berat snack dengan pembungkusnya adalah 350 gram.

Istilah Tara diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto. Misal diketahui pada bungkus snack tertuliskan bruto tertuliskan 350 gram, sedangkan netonya adalah 300 gram. Ini berarti bahwa taranya adalah 50 gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari snack tersebut tanpa isinya.

Apa hubungan antara bruto, neto, dan tara?

Jika Bruto=B, Netto=N, dan Tara=T, hubungan antara Bruto, Neto, dan Tara adalah :

B = N + T

N = B – T

T = B – N










Demikian ya anak-anak sudah dijelaskan dan beberapa contoh tentang Bunga Tunggal, Bruto, Neto, dan Tara. Saya harap kalian bisa memahami.

Jika ada yang kurang paham , kalian bisa membaca buku paket Matematika VII atau sumber yang lain. Bisa juga bertanya melalui wa grup atau wa pribadi.

Latihan soal 3

1. Suatu benda memiliki bruto 5 kg dan neto 4,5 kg. Tentukan tara benda tersebut.
2. Suatu benda memiliki neto 10 kg dan tara 0,5 kg. Tentukan bruto benda tersebut.

3. Suatu benda memiliki bruto 6 kg dan neto 5.500 gram. Tentukan tara benda tersebut.

    ( ingat 1 kg = 1000 gram )
4. Pak Ali meminjam uang di Bank sebesar Rp 5.000.000 dengan bunga 12% pertahun. Tentukan bunga yang ditanggung oleh Pak Ali jika akan meminjam selma 3 bulan.

5. Pak Banu meminjam uang di Koperasi sebesar Rp 1.000.000 dengan jasa 16% pertahun. Tentukan keseluruhan nominal yang harus dikembalikan oleh pak Banu jika meminjam selama 6 bulan.

6.


   

Dari gambar di atas,

a. manakah yang dimaksud netto, jelaskan

b. berapakah taranya ?

AB 9 PENYAJIAN DATA (3)

  PENYAJIAN DATA : DIAGRAM LINGKARAN Pada pertemuan sebelumnya, kalian sudah mengenal bentuk penyajian data berupa tabel, diagram batang dan...